Monday, February 09, 2015

Heart

kekacauan.... kecintaan terhadap sesuatu secara berlebihan bisa membuat semuanya menjadi kekacauan
kekacauan tak harus ditimbulkan oleh anarki seseorang, namun emosi diri sendiri terhadap sesuatu bisa menyebabkannya.
bahayanya, kekacauan yang terjadi di dalam hati. pabila hati ikut mengambil peran disini, akan sangat sulit untuk kembali normal seperti selayaknya.
melihat indahnya  anugerah Tuhan kepada seorang makhluk yang selalu didambakan adalah kebahagiaan terbesar. bisa mengalihkan pandangan nyata kepada semu dan maya. dan akan terlena beberapa waktu dan sulit untuk kembali seperti semestinya.
mendengarkan setiap alunan instrumen yang indah yang selalu dia mainkan menjadi sebuah penyejuk jiwa dan pemupuk rindu yang dalam di kalbu ini. perasaan yang tak jelas muaranya tak pernah menjadi hambatan. yang ada hanyalah memikirkan hati dan emosi diri sendiri.
energi karismatik yang tak sembarang orang memiliki telah menebarkan pesona nya dan memaku ku ke dalam buaian setiap hal tentang dirinya. setiap kata yang pernah kau ucap dan tuliskan menjadi sebuah memori yang tak ingin dan tak akan kuhapuskan sampai suatu saat diriku dan dirimu bersatu menjadi sebuah kesatuan dalam doa dan tak akan terpisahkan oleh apapun yang fana.
mungkin, apabila tak melihatmu dari dahulu hidup akan lebih tenang, mata terbuka lebar apalagi hati, hati tak akan pilih kasih untuk dimasuki.
sekarang, entah kenapa aku menemukan gembok yang ampuh untuk hati. yang benar - benar tak bisa sembarang orang masuk bahkan memang tak bisa dimasuki. karna semua hati, pikiran, raga sudah tertutup rapat oleh buaian semu yang entah kapan akan menjadi jelas.
begitu dalamnya mengagumi kesempurnaan yang dimiliki. begitu sulitnya melupakan segala hal. dan yang bisa dilakukan kini, hanyalah menikmati segala sesuatu yang terjadi. menikmati segala keindahan hidup dan anugrah yang langka ini. harapan dan pujian selalu dipanjatkan setiap harinya agar dongeng ini menjadi nyata dan menghasilkan kebahagiaan abadi bagi diri yang ini dan yang lain.

No comments: