Di antara sinar matahari yang
silau, di kerlingan cahaya matahari yang panas dan pantulan sinar yang
menyentuh kaca akhirnya kutemui di pagi ini. Di aura dan dunia yang sedang
galau duduk mengamati kaca jendela aku yang sedang galau juga.. aku tak tahu
tiba” aku ingin bercerita
Hari yang cerah dan panas. hari
untuk berjemur diri bagi orang yang berada di tanah lot saat ini, untuk
mendapatkan kulit coklat mirip sawo matang, panas tapi asyik. tapi disini,
tanpa berjemur pun semua ruangan terasa di obori api dari bawah tanah.
menyalakan kipas dan banyak ac malah membuat nafas sesak. hari ini aku tidak
melihat hujan yang biasanya selalu menemani dan membasahi jendela kamarku
hingga tetesan - tetesannya meninggalkan bekas di kaca jendela yang bening.
hujan memang dingin tapi menyejukkan. aku ingat kemarin, kemarin, dan kemarin
lagi, aku selalu membuka ponsel dan selalu menerima pesan singkat setiap pagi,
" hujan.. hujan, disini hujan ". dan aku selalu membalas pesan itu
dengan berkata disini hanya turun tetesan kecil yang hampir tak terlihat. dan
kemudian, setelah membicarakan tentang gerimis itu, tiba" turun
hujan yang deras dan berangin. setiap kali aku berbicara di pesan itu, selalu
berbicara mengenai hujan, entah pagi, siang ataupun sore, serasa hujan menjadi
pembuka pembicaraan di pesan singkat itu. rabu malam aku memutuskan untuk
istirahat sejenak dan off dari social network yang aku setting di hpku setiap weekend.
tapi minggu ini berbeda. libur yang lumayan lebih lama, menuliskan cerita
berbeda, pesan itu ingin aku memperpanjang waktuku untuk ber sosial didunia
maya karena libur yang panjang adalah waktu yang tepat untuk sedikit bersantai.
tapi, mulai rabu malam itu dan sampai sekarang tak sekilas pun aku melihat
hujan, hujan yang selalu ada disetiap pagi hingga malam, yang memulai
pembicaraan di pesan singkat itu. panas sekali dan sangat panas. dan malam ini
pun juga terasa sangat panas. aku merindukan kehadiran hujan, sangat merindukan
hujan. "RAIN" . ..dan pesan singkat yang aku terima disetiap akhir
pekanku.
1 comment:
ecie adani
Post a Comment